Pada 23 Maret 2018, salah satu staf PESTA, yaitu Amidya, mengikuti Program Intensif (Progsif) di GRII Batam dengan judul "Refleksi Surat Filemon - - Dari Budak Menjadi Saudara" yang dibawakan oleh Vic. Stephen Bennardy, M.Th.. Surat Filemon adalah surat terpendek yang ditulis oleh Rasul Paulus serta dikirim dari penjara sekitar tahun 60 M. Filemon adalah tuan dari budak yang bernama Onesimus, yang menyediakan rumahnya sebagai gereja bagi jemaat di Efesus. Saat Onesimus melarikan diri dari Filemon dan pergi ke Roma, dia bertemu dengan Paulus dan menjadi pengikut Kristus. Karena mengetahui latar belakang Onesimus, maka Paulus memiliki beban moral dan spiritual untuk memberitahukan masa depan Onesimus kepada Filemon. Karena itu, dengan lemah lembut Paulus menulis surat untuk Filemon supaya Onesimus dapat kembali kepadanya dan menerimanya sebagai saudara seiman.
Refleksi dari surat Filemon menjadi penggambaran yang indah mengenai perbedaan antara Taurat dan anugerah. Hukum Romawi dan Taurat memberikan hak kepada Filemon untuk menghukum budak yang melarikan diri, karena pada masa itu budak hanya dianggap sebagai "barang". Perjanjian anugerah melalui Yesus memungkinkan tuan dan budak bersatu dalam kasih sebagai bagian dari tubuh Kristus.
Melalui informasi ini, kami berharap setiap jemaat Tuhan dapat memanfaatkan program intensif, seminar, pelatihan, maupun kegiatan lainnya yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan pemahaman kita dalam ilmu teologi. Doakan kami agar dapat terus bersemangat untuk menggali kebenaran firman Tuhan. Lebih dari itu, marilah kita semua rajin menerapkan kebenaran firman-Nya dalam hidup kita sehari-hari. Kiranya firman Tuhan terus bertumbuh dalam hati dan pikiran kita serta berbuah untuk memberkati setiap orang di sekitar kita.
Jejaring Sosial